Jumat, 20 Agustus 2010
AMD Phenom
November tahun 2007, AMD mengeluarkan produk barunya yang bukan adik dari Athlon, yang diberi nama Phenom. AMD Phenom terdiri dari 2 jenis, dual-core dan quad-core. Nama atau kode dari Phenom menggunakan nama-nama bintang–berbeda dari varian AMD yang lain yang berdasar nama-nama kota—antara lain “Kuma”, “Agena”, dan “Toliman”.
Beda antara AMD X4 Quad Core (Phenom Series) dengan Intel Core 2 Quad, adalah Core 2 Quad adalah penggabungan antara dua prosesor dual-core, sedangkan AMD Phenom merupakan prosesor desktop yang pertama kali menggabungkan 4 buah prosesor yang mandiri. Secara teori, hal ini yang membuat AMD Phenom memiliki distribusi yang baik dan menjadikan AMD Phenom lebih unggul dari Intel Core 2 Quad.
Pada peluncuran perdana, AMD Phenom mengeluarkan seri Phenom 9500 dan 9600. AMD Phenom 9500 memiliki kecepatan 2.2GHz, sedangkan Phenom 9600 memiliki kecepatan 2.3GHz. Menariknya dari generasi awal Phenom ini adalah bagi kita yang memiliki prosesor Athlon X2 4XXX, 5XXX, dan 6XXX tidak perlu mengganti motherboard, karena Phenom 9500 dan 9600 menggunakan Socket AM2.
Phenom 9500 memiliki fitur : Multi-Core Technology , yaitu empat prosesor mandiri yang bekerja secara bersama-sama secara halus, dan lebih cepat walaupun sedangkan menjalankan program maupun game yang kompleks. HyperTransport® 3.0 Technology, agar tampilan gambar lebih tajam dan cerah ketika sedang melihat foto maupun film dengan system yang tinggi tampa memperlambat komputer. Cool ‘N’ Quiet 2.0 Technology , yang membuat desktop tetap tenang dan tidak berisik. Balanced Smart Cache , yang membuat keempat prosesor bekerja bersama secara sistematis.
Generasi-generasi awal pada AMD Phenom ini memiliki sedikit masalah, layaknya kebanyakan produk. Generasi ini memiliki bug yang lebih dikenal dengan sebutan TLB Erratum atau TLB Bug. Masalah tersebut ada pada logika Translation Lokaside Buffer (TLB) dan L3 chace yang digunakan pada prosesor yang memiliki stepping B2. Hal-hal ini dapat mengakibatkan korupsi data, dan bisa-bisa computer menjadi hang.
Walau pada desktop, hal tersebut jarang terjadi, namun AMD telah menyertakan solusi pada masalah tersebut. AMD member solusi melalui perbaikan via BIOS Motherboard. Dengan menggunakan BIOS yang memiliki “tambalan” ini, masalah bug dapat teratasi, namun kinerja prosesor berkurang 10% – 15%.
Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, AMD memiliki kans untuk menjadi prosesor nomor satu di dunia, dengan mengoreksi produknya pada generasi-generasi berikutnya. Pada kuartal pertama tahun 2008 (sekitar bulan Februari), AMD Phenom sudah berbenah diri. AMD Phenom sudah tidak lagi mengeluarkan prosesor dengan stepping B2, melainkan sudah mengeluarkan semua varian Phenom dengan prosesor yang memiliki stepping B3. Pada prosesor ini, sudah tidak ditemukan lagi adanya TLB Bug, sehingga kineja prosesor bisa mencapai hasil yang sangat maksimal.
Pada generasi awal tersebut, Phenom 9600 masih tertinggal sedikit dengan Core 2 Extreme Q9700, dengan perbandingan sekitar 4 : 5.
Pada bulan April 2008 AMD Phenom mengeluarkan jenis baru. Jenis ini masih dibawah X4, namun diatas X2, yaitu AMD Phenom Triple Core Series. Prosesor ini terdiri dari tiga inti prosesor mandiri yang bekerja bersama-sama. Seri yang terkenal pada jenis ini adalah Phenom 8800.
Dalam waktu kurang dari setahun, AMD mengeluarkan versi kedua dari Phenom, yaitu Phenom II.Di versi ini, AMD mengalami banyak perubahan yang signifikan. Salah satunya Phenom II adalah prosesor ber-empat inti yang berbasis 45nm desktop prosesor. Dengan menjadi 45nm, maka Phenom II bekerja dengan tanpa suhu yang setinggi Phenom versi pertama. Perubahan lain, ada pada platform yang diberikan AMD untuk menemani Phenom II. Platform baru itu diberi code name ‘Dragon’. Dragon adalah platform baru milik AMD yang isinya perpaduan antara Phenom II dan ATI Radeon HD 4800 graphics card. Selain itu, berbarengan dengan munculnya Phenom II, AMD juga mengeluarkan AMD 7 Series chipset, untuk meningkatkan performa Dragon itu sendiri.
Peluncuran pertama AMD Phenom II adalah jenis 3GHz AMD Phenom II X4 940 Black Edition dan 2.8GHz AMD Phenom II X4 920. Di pasaran harga keduanya dibawah 250$.
Processor multi-core sudah menjadi salah satu tren pengembangan processor terkini. Tidak cukup dengan dual-core, quad-core pun mulai dipandang diperlukan bahkan pada sebuah processor desktop PC. Jika Anda termasuk salah satu penggemar balap mobil F1, mungkin Anda termasuk salah satu dari pendukung konstruktor mobil berwarna dominasi merah menyala dengan logo kuda jingkrak. Pada seri belakangan, konstruktor ini menunjukkan peningkatan performa. Terutama pada klasemen sementara untuk poin konstruktor. Terlihat sedikit demi sedikit mulai mengejar ketinggalannya di putaran awal musim F1 kali ini. Dan demikian juga dengan salah satu sponsornya, AMD.
Era Processor Multi-Core
Sudah kurang lebih satu tahun pengguna komputer disuguhi pilihan untuk menikmati penggunaan quad-core processor. Baik Intel dan AMD memberikan solusi yang berbeda. Tidak ketinggalan dengan Intel yang sudah terlebih dahulu menawarkan pilihan processor untuk desktop PC dengan quad-core. Meskipun sebelumnya AMD juga sudah memberikan solusi penggunaan 4 core pada desktop PC, namun pendekatan 4x4 dengan QuadFX belum dirasakan cukup. Kehadiran processor quad-core yang sebenarnya, menjadi sebuah kewajiban untuk menjawab tantangan yang diberikan oleh pesaingnya.
AMD K10 Micro-Architecture
Sebetulnya AMD sudah tidak lagi menggunakan penamaan processor dengan menggunakan awalan “K” ini. Terakhir kali penamaan dengan awalan huruf “K “ ini digunakan pada processor codename “K8“ pada jajaran processor Athlon 64. Hal ini terlihat dari tidak lagi digunakannya penamaan dengan awalan huruf “K” ini pada dokumen-dukumen ataupun press release resmi dari AMD sejak awal tahun 2005 yang lalu. Namun penamaan codename processor AMD dengan awalan “K”, ini sudah terlalu tertanam pada benak kebanyakan pengguna PC. Juga berlaku untuk para pengamat teknologi dan juga reviewer. Sebagai contoh, pada berita terdahulu mengenal kehadiran processor dengan codename “K8L”, yang sebenarnya secara resmi disebut oleh AMD sebagai “AMD Next Generation Processor Technology”. Demikian juga penyebutan “K10” pada artikel ini. Secara resmi, AMD tidak menyebutnya sebagai “K10”. Micro-architecture terbaru untuk processor AMD ini akan menjadi penerus, baik untuk processor desktop, mobile, maupun server. Jadi hal ini akan berlaku untuk jajaran Athlon, Turion, Opteron, dan bahkan nantinya Sempron. Meskipun sempat beredar soal penundaan bahkan batal dikeluarkannya processor generasi ini. Namun, hal tersebut tidak benar. Setidaknya belum ada pernyataan resmi dari AMD mengenai hal ini. Bahkan belakangan pembicaraan mengenai kehadiran AMD K10 terus menghangat. Jika melihat rencana AMD yang disampaikan pada penghujung tahun lalu, belum ada penundaan ataupun perubahan jadwal besar-besaran. Kehadiran Barcelona dan Budapest untuk processor segmentasi server memang dijadwalkan hadir tahun 2007 ini. Demikian juga dengan processor desktop dengan Lima untuk single processor, Sparta untuk Sempron, kesemuanya dengan proses produksi 65 nm.Dan rencananya pada semester kedua ini baru akan diperkenalkan HyperTransport 3.0 dan kemungkinan Socket AM2+. Ini diperkirakan akan dibutuhkan untuk mengimplementasikan penggunaan quadcore, khususnya untuk segmentasi Consumer.Kabarnya penanaman codename untuk prosessor AMD segmentasi ini juga akan mengalami perubahan. Setelah selama ini menggunakan nama-nama kota terkenal di dunia, selanjutnya direncanakan akan menggunakan nama bintang. Sama seperti pada processor Barcelona untuk server, processor desktop juga akan menggunakan quad-core processor. Adalah Agena yang diperkirakan menjadi quad-core processor desktop pertama dari AMD. Dan akan menyusul processor lainnya yang menggunakan micro-architecture terbaru ini.
AMD Phenom
Di pertengahan tahun ini, AMD mengumumkan akan hadirnya jajaran processor family dengan sebutan AMD Phenom yang memiliki codename “FASN8” (dibaca: “fascinate”). Ditujukan terutama untuk segmentasi enthusiast. Direncanakan akan hadir pada awal Q4 2007 ini. Processor AMD Phenom ini sendiri sudah didemokan, dan dengan menggunakan DSDC (Dual Socket Direct Connect), AMD juga sempat mendemokan 8-core platform pada kesempatan yang sama saat memperkenalkan AMD Phenom. Ini dimung- kinkan dengan penggunaan dua processor quad-core AMD Phenom dalam sebuah platform DSDC. Masih mirip dengan yang ditawarkan pada QuadFX terdahulu.
Native Quad-Core Processor
Untuk sebuah produk processor, AMD bukanlah yang memproduksi processor dengan quad-core pertama. Namun klaim AMD untuk menjadi pihak yang memproduksi native quad-core processor, memang ada benarnya. Tidak dengan menghadirkan sebuah processor yang mengemas dua die, masing-masing dengan dual-core processor, dalam satu kemasan processor. Namun AMD melakukan pendekatan yang berbeda, dengan sebuah quad-core processor dalam satu die. Maka, sebutan sebagai native quad-core processor memang pantas disebutkan untuk processor quad-core ini. Selain menghadirkan processor quadcore, tidak hanya itu yang ditawarkan oleh AMD Phenom. AMD Phenom juga tentu saja tidak melupakan penggunaan energy effi cient, yang memungkinkan peningkatan kinerja performance-per-watt yang optimal. Hal ini juga didukung dengan penggunaan teknologi HyperTransport, dan terutama 128-bit Floating Point Unit yang membantu meningkatkan kinerja secara keseluruhan. Juga architecture K10 yang melakukan pendekatan berbeda dalam mewujudkan quad-core. Sedikit banyak hal ini menguntungkan khususnya dalam hal aliran data. Ini juga yang menyebabkan AMD memandang perlu meningkatkan kapasitas L1 dan L2 cache yang digunakan pada generasi processor ini.
AMD Phenom Processor
Family
Tentunya tidak hanya end-user yang menyambut berita ini. Baik pengguna enthusiast, digital content creator, dan pengguna mainstream kebanyakan akan mendapatkan pengalaman baru dalam produktivitas, menggunakan digital media, ataupun kegiatan lain dengan meningkatnya kemampuan multitasking. Namun, untuk enthusiast yang masih menginginkan kinerja yang lebih baik, processor AMD Phenom FX akan memberikan kemampuan yang dijanjikan jauh lebih baik. Selain sekadar memanfaatkan quad-core juga dengan ketersedian octa-core platform memanfaatkan architecture Dual Socket Direct Connect (DSDC). Mirip dengan yang digunakan dalam platform QuadFX terdahulu. Tentunya, hal ini tidak akan terwujud dengan mulus tanpa kerja sama dengan penyedia komponen pendukung lainnya yang akan dibutuhkan platform ini. Katakanlah seperti kalangan produsen chipset ataupun motherboard.
Dukungan dari Software
Developer
Quad-core processor versi AMD dengan AMD Phenom cukup memberikan kesan yang menjanjikan untuk mendapatkan peningkatan kinerja dengan multitasking penggunaan dengan intensitas yang tinggi dan tentunya aplikasi yang mendukung multi-thread, juga tidak ketinggalan untuk gaming. Tidak ketinggalan beberapa pihak developer game juga menyambut gembira kedatangan quad-core processor ini. Seperti publisher Microsoft Game Studios yang sudah memberikan patch Service Pack1 untuk Microsoft Flight Simulator X. Patch SP1 ini akan membuatnya mampu melakukan proses terrain loading dan texture dalam perintah multi-thread yang akan menguntungkan untuk processor multi-core seperti AMD Phenom ini. Atau seperti pada Unreal Engine 3 yang juga sudah dapat mengoptimalkan penggunaan quad-core processor atau bahkan lebih. Pada engine ini multi-core processor akan meningkatkan percepatan proses kalkulasi untuk physics dan AI. Dan tentu saja ini membantu pihak developer engine tersebut untuk meningkatkan tingkat realistic kemiripan dengan dunia nyata yang dapat disertakan pada game. Hal ini juga mirip yang dinyatakan oleh Havoc yang mengembangkan Physics. Akankah AMD dapat mengikuti kemajuan yang dicapai oleh tim F1 yang disponsorinya?
sumber : coolindown.blog.dada.net dan http://elhazmi.wordpress.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar