Minggu, 15 Agustus 2010
Teknologi Komputer
Sumber: Sheery Turkle (1995). Life on The Screen : Identity in The Age of The Internet., New York: Touchstone.
Kebudayan komputer telah berkembang pada kehidupan anak-anak masa kini. Psikologist, Jean Piaget mengatakan bahwa, pada dasarnya anak-anak mempersepsikan bagaimana kehidupan dunia dan mendapatkan pengetahuan berdaasarkan benda-benda yang ada di sekitar mereka. Komputer mendorong anak-anak tersebut untuk mengerjakan sesuatu yang baru dan berpikir secara kritis untuk menemukan apa yang menyebabkan sesuatu benda hidup dan apakah keistimewaan menjadi manusia. Sehingga komputer dianggap sebagai kebudayaan yang membentuk intellectual personality.
Komputer menjadikan batas antara benda dan manusia sebagai benda hidup menjadi kabur. Tanpa sadar, kebutuhan manusia untuk bersosialisasi dan ketakutan untuk hidup sendiri, telah menjadikan manusia memanfaatkan komputer sebaagai ’’teman’’. Menurut Frederic Jameson kehidupn post modern ditandai dengan kedalaman perasaan emosi yang menyebabkan tidak ada batas antara stimulasi dan yang muncul di permukaan.
Jika diteliti lebih lanjut perkembangan komputer dimulai pada tahun 1970-1980 . ketika itu, teknologi (termasuk komputer) adalah hal yang pribadi. Komputer masih dianggap mesin, yang menunjukkan kepandaian manusia si penciptanya. Berlanjut pada tahun 1980, komputer dianggap sebagai teknologi yang ditujukan untuk orang-orang sukses. Pada tahun 1980, terdaapat penerimaan yang lebih terbuka terhadap komputer. Komputer dan teknologi lainnya dianggap sebaagai kebudayaan baru, yang pada akhirnya menghapus ketakutan stigma sosial masyarakat ketika membahas komputer.
Selanjutnya peneriman komputer semakin berkembang. Pada pertengahan 1980-1990, terjadi penerimaan komputer yang lebih terbuka karena ideologi do it you self. Pada tahun ini, komputer telah dianggap sebagai bagian psychoteraphy karena faktor self-help yang dapat dilakukan komputer.
Sampai sekarang, komputer telah dianggap lebih dari sekedar mesin oleh manusia. Manusia telah memasukkan unsur humanis dalam cara pandang terhadap komputer, dimana manusia tertarik dengan stimulasi komputer tidak hanya karena alasan ketertarikan bagaimana terjadinya sutu program, akan tetapi juga apa yang bisa dilakukan program tersebut. Untuk itulah Joseph Weizenbaum seorang profesor pada departemen ilmu komputer di MIT, menciptakan Eliza, pada taahun 1966 sebagai eksperimen untuk untuk menguji kapasits mesin dapat berbicara dengan manusia. Eliza adalah mesin yang diprogram untuk berbicara dengan manusia, dalam hal ini Eliza memiliki kemampuan untuk mengenal sutu kata, namun tidak mengetaahui makna lebih dalam dari kata tersebut. Eliza dianggap sebagai bagian dari psikoteraphy oleh sebagian kalangan karena dianggap mampu mengurangi beban psikologis manusia, seperti yang umumnya dilakukan oleh psikolog manusia umumnya. Setelah Eliza diciptakan, para peneliti menyempurnakn temuannya dengan mesin DEPRESSION 2.0 pada thun 1990. Penggunaan mesin sebagai bagian dari psikoteraphy, didasari oleh kelebihan yang dianggap dimiliki oleh mesin, jika dibandingkan dengan psikolog manusia. Kelebihan mesin antara lain; manusia tidak perlu membayar fee konsultasi yang mahal, akses untuk konsultasi yang lebih mudah didapat, melindungi kepercayan diri pasien, dan sifat mesin yang lebih objektif dengan tidak membawa stigma apapun.
Penggunaan mesin sebagai bagian dari psikoteraphy adalah bentuk kecerdasan buatan yang dimiliki oleh komputer. Kecerdasan buatan pada suatu teknologi pada dasarnya adalaah membuat program komputer yang dianggap sebagai suatu kepandaiaan jika dikerjakan oleh manusia. Namun, sesuatu yang mudah dilakukan oleh manusia, belum tentu terlihat mudah dikerjakan oleh komputer, karena komputer membutuhkan seperangkat sistem koordinasi yang lebih rumit dibandingkn manusia.
Dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, penggunaan mesin dan komputer tidak lagi sebatas pada kecerdasan buatan, namun mampu menjadi suatu kehidupan buatan. Kehidupan buatan yang diberikan oleh teknologi hendaklah disikapi sebagai alat bantu dalam kehidupan manusia, bukan sebagai sesuatu yang menggantikan keberadaan manusia di muka bumi. Bagaimanapun juga, manusia dianugerahi oleh Tuhan berupa jiwa, yang tidak dapat ditandingi oleh robot secanggih apapun.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar